Memimpin dari Lapangan: Esensi Lean Leadership
- Prayudha Wijaya

- 7 Mei
- 2 menit membaca
Dalam dunia manajemen modern, peran pemimpin tidak lagi terbatas pada mengatur dari balik meja. Kepemimpinan yang efektif menuntut keterlibatan nyata di lapangan, di mana proses berlangsung dan tantangan muncul. Inilah semangat yang menjadi inti dari Lean Leadership—sebuah pendekatan kepemimpinan yang berpijak pada keteladanan, keterlibatan langsung, dan pengembangan sumber daya manusia.
Kepemimpinan dalam Transformasi Lean
Transformasi Lean tidak akan berjalan dengan efektif tanpa dukungan pemimpin yang hadir secara aktif. Lean bukan sekadar penerapan alat atau metode peningkatan kinerja, tetapi perubahan budaya kerja yang mendalam. Untuk itu, dibutuhkan pemimpin yang tidak hanya mengarahkan, tetapi juga hadir, melihat langsung kenyataan di lapangan, dan menjadi contoh dalam praktik sehari-hari.
Kepemimpinan seperti ini mendorong terciptanya lingkungan kerja yang kolaboratif, reflektif, dan terus belajar. Pemimpin Lean menunjukkan bahwa mereka tidak berada di atas proses, tetapi menjadi bagian darinya.
Apa Itu Lean Leadership?
Lean Leadership bukanlah gaya kepemimpinan yang berorientasi pada perintah, melainkan pada pemberdayaan. Seorang pemimpin Lean:
Memimpin dengan memberi contoh.
Keteladanan adalah landasan utama. Pemimpin menunjukkan bagaimana bersikap terhadap masalah, bagaimana mengambil keputusan berdasarkan data, dan bagaimana bekerja sama dalam tim.
Mengembangkan orang, bukan sekadar mengejar target.
Dalam Lean, pencapaian jangka panjang bergantung pada kemampuan individu dan tim untuk terus belajar. Pemimpin berperan sebagai pelatih, bukan hanya sebagai penilai.
Datang ke Gemba.
“Gemba” adalah istilah dalam Lean yang merujuk pada tempat di mana nilai benar-benar diciptakan—biasanya di lapangan atau area kerja. Pemimpin Lean secara rutin hadir di Gemba untuk melihat kondisi nyata, mendengar langsung dari tim, dan memahami konteks sebelum mengambil keputusan.
Ciri-ciri Pemimpin Lean yang Efektif
Ada sejumlah sikap dan perilaku khas yang membedakan pemimpin Lean dari pendekatan kepemimpinan tradisional:
Bertanya “Kenapa?” daripada mencari siapa yang salah.
Fokusnya adalah pada pembelajaran dan perbaikan, bukan pada menyalahkan individu.
Mendorong tim untuk berpikir dan menemukan solusi.
Bukan memberikan jawaban instan, melainkan memfasilitasi proses berpikir kritis.
Memberi perhatian pada proses, bukan hanya pada hasil.
Karena hasil yang baik merupakan konsekuensi dari proses yang baik. Ketika proses diperbaiki, hasil akan mengikuti.
Refleksi untuk Para Pemimpin
Di tengah tekanan target dan kompleksitas operasional, mudah sekali terjebak pada gaya kepemimpinan yang hanya berfokus pada hasil akhir. Namun, Lean Leadership mengajak kita untuk mengambil pendekatan yang berbeda—pendekatan yang lebih manusiawi, berkelanjutan, dan berbasis pada pembelajaran.
Pertanyaannya adalah: Apa sikap seorang pemimpin yang paling menginspirasi Anda dalam menghadapi masalah di tempat kerja?
Apakah itu keberanian untuk turun langsung ke lapangan?
Kemampuan mendengarkan dengan sungguh-sungguh? Atau ketekunan dalam membimbing tanpa menggurui?
Apapun itu, Lean Leadership mengajarkan bahwa perubahan dimulai dari cara kita memimpin. Dan memimpin yang sesungguhnya berarti hadir, mendengarkan, dan menumbuhkan potensi dalam setiap individu.
Penulis:
Teuku Mirwan S - Senior Lean Coach at Lean Institute Indonesia
Prayudha Wijaya - Lean Coach at Lean Institute Indonesia












Komentar